Minggu, 21 April 2013

Rotasi dan Revolusi Bumi

0 komentar

  • Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Gerak ini dapat dimisalkan ketika seseorang naik kereta api yang sedang melaju. Jika orang itu melihat keluar maka pohon, tiang telepon, rumah dan lain-lain disekitar jalan kereta api akan tampak seolah-olah bergerak mendekat kemudian menjauh terhadap pengamat. Demikian pula halnya dengan gerak rotasi bumi. Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur seperti halnya dengan orang berada diatas kereta api yang sedang berjalan, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan bergerak dari timur ke barat.
Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik atau satu hari.
Akibat rotasi bumi adalah :
Peredaran semu harian benda-benda langit
  • Benda-benda langit yang terlihat setiap hari (terutama malam hari) seolah-olah melintas dari timur ke barat. Pergerakan ini selanjutnya disebut peregrakan semu harian benda langit. Pergerakan ini bukan disebabkan oleh gerakan benda-benda langit terhadap bumi tetapi disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya.
  • Peristiwa siang dan malam, Rotasi bumi meyebabkan bagian-bagian bumi yang berhadapan secara langsung dengan matahari akan mendapat sinar, sedang bagian sebaliknya tidak mendapat sinar. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari akan terjadi siang, sedang bagian yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam. Perbubahan siang dan malam berlangsung secara perlahan sehingga daerah-daerah yang berada pada posisi lebih timur dari daerah lain akan mengalami siang lebih dahulu.
  • Perbedaan waktu, Gari Bujur adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan waktu waktu di permukaan bumi dan di dasarkan pada kota Greenwich di Inggris. Kota Greenwich ditetapkan garis bujurnya 0o. Daerah disebelah timur disebut bujur timur, sedang daerah disebelah barat disebut bujur barat. Selanjutnya daerah barat dan timur masing-masing dibagi menjadi 180o
Pembagian waktu Internasional (Alam semesta dan Cuaca : 14)
  • Pembelokan arah angin, Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradien tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi.
Pembelokan arah angin akibat efek Coriolis (Fisika Seribu Pena :129)
  • Pembelokan arus laut, Arus laut pada umumnya disebabkan oleh angin yang bertiup dipermukaannya. Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan
  • Perbedaan percepatan gravitasi bumi, Benda yang berputar/berrotasi akan menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul .
  • Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi bagian katulistiwa). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbada, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.
  • Revolusi bumi evolusi bumi merupakan gerakan bumi mengelilingi matahari. Gerakan ini juga terjadi pada planet-planet lain anggota tatasurya. Bumi berevolusi dari barat ke timur dengan sudut kemiringan 66,5o terhadap sumbu rotasi bumi. Bidang yang dibentuk bumi selama berevolusi dinamakan bidang ekliptika.
Bidang Ekliptika (Alam semesta dan cuaca :10)
Tiap planet memiliki bidang orbit sendiri-sendiri, sudut yang dibentuk oleh bidang ekliptika dengan bidang orbit planet tertentu disebut sudut inklinasi.


Matahari yang terbit setiap pagi tidak selalu muncul ditempat yang sama, tetapi bergesar sedikit demi sedikit mulai dari atas katulistiwa sampai garis balik utara dan garis balik selatan.

Garis edar matahari
(Alam semesta dan Cuaca : 10)
Pergeseran titik terbit matahari mengikuti garis edar matahari, yaitu mulai dari katulistiwa ke garis balik utara kemudian ke garis balik selatan dan kembali lagi ke katulistiwa. Pergeseran ini berlangsung selama satu tahun
Titik terbit matahari selalu berubah (Alam semesta dan Cuaca : 11)
Gambar matahari terbit diambil dari tempat yang sama berturut-turut dari kiri ke kanan pada tanggal 10, 11 dan 12 Februari 1970. Pada gambar terlihat jelas titik terbit matahari bergeser ke kiri
  • Perubahan lamanya siang dan malam
Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan / perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat-saat tertentu disuatu tempat akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang demikian sebaliknya saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutub Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang sama di kutub selatan siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula sebaliknya.
  • Pergantian musim
Selain mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam, pergeseran garis edar matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah tropis secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah. Sedang didaerah sub tropis dapat dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan musim gugur. Musim-musim baik di daerah tropis maupun sub tropis berulang dalam satu tahun

Pergantian musim di Indonesia (Alam semesta dan cuaca : 63)
  • Terjadinya paralaks bintang
paralaksParalaks merupakan gerakan atau pergeseran suatu benda jauh ketika dilihat dari dua atau lebih tempat yang berjauhan
Kedudukan / lintasan Mars dilihat dari bumi (Astronomi : 19)
Dalam sistem tatasurya, matahari merupakan benda langit yang dapat menghasilkan energi cahaya dan energi panas sendiri, sedangkan bulan merupakan satelit bumi yang tidak menghasilkan energi cahaya maupun energi panas tetapi hanya memantulkan energi cahaya dan energi panas yang dihasilkan matahari, hal ini sesuai dengan Q.S.Yunus : 5  

5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanada (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui
Ayat diatas menunjukkan pada kita secara jelas bahwasannya matahari itu bersinar sedang bulan bercahaya. Jadi jika dalam Al Quran matahari dikatakan bersinar dan bulan bercahaya, maka kita tidak bisa membantah kebenaran dan kebesaran Illahi dalam mencipta alam semesta. Segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit hanya Allah lah yang maha mengetahui QS Al Baqarah : 29


29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Setelah menciptakan langit, Allah s.w.t memberian jalan-jalan pada benda-benda yang ada dilangit untuk beredar menurut ketetapan Allah s.w.t. Hal ini ditunjukkan dalam QS Adz – Dzaariyat 7
7. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan
Sebagaimana diketahui bahwasannya semua benda langit bergerak menurut jalan-jalan (garis edar) tertentu. Peredaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) dan peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) tidak dapat diamati dan disaksikan secara langsung dari bumi. Pengamatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengamati kedudukan matahari yang seolah-olah bergerak secara periodik setiap hari dari pagi, siang, malam dan kembali pagi, gerak semu harian matahari ini disebabkan oleh berputarnya bumi pada porosnya atau rotasi bumi. Rotasi bumi dapat digunakan untuk menentukan perhitungan waktu (jam, menit dan detik). QS Ar Rahman : 5
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan
Juga dalam QS : Ar Rad 2
2. Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana)yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam diatas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Selain itu juga dijelaskan dalam ayat lain QS Al Fathir 13
13. Dia memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam dan menundukkan matahri dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

Dalam QS Luqman : 29 dijelaskan

29. Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan matahri dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sedangkan pergeseran kedudukan matahari pada bidang ekliptika dari katulistiwa (0o) bergeser ke 23½o lintang utara kemudian bergeser kembali ke katulistiwa (0o) dan pergeseran itu diteruskan ke 23½o lintang selatan, kemudian bergeser kembali ke katulistiwa disebut gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari ini digunakan untuk menentukan perhitungan tahun.
Dari peredaran semu harian dan tahunan ini, Allah menjelaskan tanda-tanda kebesaranNya kepada kita. Seperti tercantum dalam Q.S. : Yunus 6 berikut ini



6.Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa.
Bagian ayat-ayat diatas bisa menjelaskan pada kita bahwa Allah menentukan lamanya siang dan malam, sedang secara ilmu pengetahuan dan teknologi penentuan lamanya siang dan malam dengan menggunakan / melalui garis edar matahari pada saat itu.
Selain itu juga ditegaskan dalam Al Qur’an bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang- orang yang berakal, seperti Q.S Ali Imron 190 berikut ini :


190. Sesungguhnya dalm penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Pada umumnya bagian dari ayat-ayat yang mengupas tentang matahari, bulan dan pergantian siang dan malam diakhiri dengan “ sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal “ atau kalimat semakna dengan itu.
Akhir ayat-ayat diatas menunjuk pada diri kita bahwa jika kita berakal, jika kita beriman, maka seharusnya kita dapat memahami kebesaran Allah ‘hanya’ dengan memperhatikan peredaran matahari, bulan dan bintang-bintang.