- Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada
porosnya. Gerak ini dapat dimisalkan ketika seseorang naik kereta api
yang sedang melaju. Jika orang itu melihat keluar maka
pohon, tiang telepon, rumah dan lain-lain disekitar jalan kereta api
akan tampak seolah-olah bergerak mendekat kemudian menjauh terhadap
pengamat. Demikian pula halnya dengan gerak rotasi bumi. Pengamat yang
berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur
seperti halnya dengan orang berada diatas kereta api yang sedang
berjalan, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang)
kelihatan bergerak dari timur ke barat.
Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik atau satu hari.
Akibat rotasi bumi adalah :
Peredaran semu harian benda-benda langit- Benda-benda langit yang terlihat setiap hari (terutama malam hari) seolah-olah melintas dari timur ke barat. Pergerakan ini selanjutnya disebut peregrakan semu harian benda langit. Pergerakan ini bukan disebabkan oleh gerakan benda-benda langit terhadap bumi tetapi disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya.
- Peristiwa siang dan malam, Rotasi bumi meyebabkan bagian-bagian bumi yang berhadapan secara langsung dengan matahari akan mendapat sinar, sedang bagian sebaliknya tidak mendapat sinar. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari akan terjadi siang, sedang bagian yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam. Perbubahan siang dan malam berlangsung secara perlahan sehingga daerah-daerah yang berada pada posisi lebih timur dari daerah lain akan mengalami siang lebih dahulu.
- Perbedaan waktu, Gari Bujur adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan waktu waktu di permukaan bumi dan di dasarkan pada kota Greenwich di Inggris. Kota Greenwich ditetapkan garis bujurnya 0o. Daerah disebelah timur disebut bujur timur, sedang daerah disebelah barat disebut bujur barat. Selanjutnya daerah barat dan timur masing-masing dibagi menjadi 180o
Pembagian waktu Internasional (Alam semesta dan Cuaca : 14)
- Pembelokan arah angin, Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradien tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi.
Pembelokan arah angin akibat efek Coriolis (Fisika Seribu Pena :129)
- Pembelokan arus laut, Arus laut pada umumnya disebabkan oleh angin yang bertiup dipermukaannya. Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan
- Perbedaan percepatan gravitasi bumi, Benda yang berputar/berrotasi akan menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul .
- Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi bagian katulistiwa). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbada, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.
- Revolusi bumi evolusi bumi merupakan gerakan bumi mengelilingi matahari. Gerakan ini juga terjadi pada planet-planet lain anggota tatasurya. Bumi berevolusi dari barat ke timur dengan sudut kemiringan 66,5o terhadap sumbu rotasi bumi. Bidang yang dibentuk bumi selama berevolusi dinamakan bidang ekliptika.
Bidang Ekliptika (Alam semesta dan cuaca :10)
Tiap
planet memiliki bidang orbit sendiri-sendiri, sudut yang dibentuk oleh
bidang ekliptika dengan bidang orbit planet tertentu disebut sudut inklinasi.
Matahari
yang terbit setiap pagi tidak selalu muncul ditempat yang sama, tetapi
bergesar sedikit demi sedikit mulai dari atas katulistiwa sampai garis
balik utara dan garis balik selatan.
Garis edar matahari
(Alam semesta dan Cuaca : 10)
Pergeseran
titik terbit matahari mengikuti garis edar matahari, yaitu mulai dari
katulistiwa ke garis balik utara kemudian ke garis balik selatan dan
kembali lagi ke katulistiwa. Pergeseran ini berlangsung selama satu
tahun
Titik terbit matahari selalu berubah (Alam semesta dan Cuaca : 11)
Gambar
matahari terbit diambil dari tempat yang sama berturut-turut dari kiri
ke kanan pada tanggal 10, 11 dan 12 Februari 1970. Pada gambar terlihat
jelas titik terbit matahari bergeser ke kiri
- Perubahan lamanya siang dan malam
Pergeseran
garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan / perbedaan lamanya
siang dan malam. Pada saat-saat tertentu disuatu tempat akan mengalami
malam yang lebih panjang dibanding siang demikian sebaliknya saat yang
lain siang lebih lama dari malam. Di kutub Utara malam hari dapat
berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang sama di kutub
selatan siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula sebaliknya.
- Pergantian musim
Selain
mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam, pergeseran garis edar
matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah tropis secara
garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang
kering dan musim penghujan yang basah. Sedang didaerah sub tropis dapat
dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas
dan musim gugur. Musim-musim baik di daerah tropis maupun sub tropis
berulang dalam satu tahun
Pergantian musim di Indonesia (Alam semesta dan cuaca : 63)
- Terjadinya paralaks bintang
Paralaks merupakan gerakan atau pergeseran suatu benda jauh ketika dilihat dari dua atau lebih tempat yang berjauhan
Kedudukan / lintasan Mars dilihat dari bumi (Astronomi : 19)
Dalam
sistem tatasurya, matahari merupakan benda langit yang dapat
menghasilkan energi cahaya dan energi panas sendiri, sedangkan bulan
merupakan satelit bumi yang tidak menghasilkan energi cahaya maupun
energi panas tetapi hanya memantulkan energi cahaya dan energi panas
yang dihasilkan matahari, hal ini sesuai dengan Q.S.Yunus : 5
5.
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanada (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui
Ayat diatas menunjukkan pada kita secara jelas bahwasannya matahari itu bersinar sedang bulan bercahaya.
Jadi jika dalam Al Quran matahari dikatakan bersinar dan bulan
bercahaya, maka kita tidak bisa membantah kebenaran dan kebesaran Illahi
dalam mencipta alam semesta. Segala sesuatu yang ada di bumi dan di
langit hanya Allah lah yang maha mengetahui QS Al Baqarah : 29
29.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Setelah
menciptakan langit, Allah s.w.t memberian jalan-jalan pada benda-benda
yang ada dilangit untuk beredar menurut ketetapan Allah s.w.t. Hal ini
ditunjukkan dalam QS Adz – Dzaariyat 7
7. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan
Sebagaimana
diketahui bahwasannya semua benda langit bergerak menurut jalan-jalan
(garis edar) tertentu. Peredaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) dan
peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) tidak dapat diamati
dan disaksikan secara langsung dari bumi. Pengamatan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengamati kedudukan matahari yang seolah-olah
bergerak secara periodik setiap hari dari pagi, siang, malam dan kembali
pagi, gerak semu harian matahari ini disebabkan oleh berputarnya bumi
pada porosnya atau rotasi bumi. Rotasi bumi dapat digunakan untuk
menentukan perhitungan waktu (jam, menit dan detik). QS Ar Rahman : 5
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan
Juga dalam QS : Ar Rad 2
2.
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana)yang kamu
lihat, kemudian Dia bersemayam diatas ‘Arasy, dan menundukkan matahari
dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah
mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya),
supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Selain itu juga dijelaskan dalam ayat lain QS Al Fathir 13
13.
Dia memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam
dan menundukkan matahri dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu,
kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah)
selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Dalam QS Luqman : 29 dijelaskan
29.
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam
ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan
matahri dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang
ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Sedangkan pergeseran kedudukan matahari pada bidang ekliptika dari katulistiwa (0o) bergeser ke 23½o lintang utara kemudian bergeser kembali ke katulistiwa (0o) dan pergeseran itu diteruskan ke 23½o
lintang selatan, kemudian bergeser kembali ke katulistiwa disebut gerak
semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari ini digunakan untuk
menentukan perhitungan tahun.
Dari
peredaran semu harian dan tahunan ini, Allah menjelaskan tanda-tanda
kebesaranNya kepada kita. Seperti tercantum dalam Q.S. : Yunus 6 berikut
ini
6.Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah
di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya)
bagi orang-orang yang bertaqwa.
Bagian
ayat-ayat diatas bisa menjelaskan pada kita bahwa Allah menentukan
lamanya siang dan malam, sedang secara ilmu pengetahuan dan teknologi
penentuan lamanya siang dan malam dengan menggunakan / melalui garis
edar matahari pada saat itu.
Selain
itu juga ditegaskan dalam Al Qur’an bahwa dalam penciptaan langit dan
bumi serta silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang- orang yang berakal, seperti Q.S Ali Imron
190 berikut ini :
190.
Sesungguhnya dalm penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Pada
umumnya bagian dari ayat-ayat yang mengupas tentang matahari, bulan dan
pergantian siang dan malam diakhiri dengan “ sesungguhnya yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal “ atau
kalimat semakna dengan itu.
Akhir
ayat-ayat diatas menunjuk pada diri kita bahwa jika kita berakal, jika
kita beriman, maka seharusnya kita dapat memahami kebesaran Allah
‘hanya’ dengan memperhatikan peredaran matahari, bulan dan
bintang-bintang.